Ejakulasi dini adalah ketidakmampuan seorang pria bertahan lebih lama
saat bercinta karena tidak bisa menahan desakan ejakulasi. Ada jutaan
pria di seluruh dunia mengidap ejakulasi dini, dan ada banyak
diantaranya yang tidak sadar atau pura-pura tidak tahu tentang ejakulasi dini yang diderita.
Terdapat beberapa parameter yang menjadi rujukan para ahli dalam mendiagnosa ejakulasi dini. Ada yang menjadikan waktu sebagai batasan dan ada pula yang mengukur berdasarkan jumlah penetrasi penis di vagina. Meskipun parameter yang digunakan berbeda tapi para ahli berpendapat sama bahwa ukuran paling pas ejakulasi adalah seberapa lama waktu yang dibutuhkan istri untuk mencapai orgasme.
Hubungan seksual yang baik adalah jika dapat dinikmati secara bersama-sama, baik suami maupun istri. Ejakulasi yang terlalu cepat atau ejakulasi dini dalam sebagian besar kasus menyebabkan pihak istri tidak dapat mencapai orgasme. Pertanyaannya, berapa lama waktu yang dibutuhkan wanita untuk mencapai orgasme? jawabannya adalah relatif.
Beberapa wanita bisa mengalami orgasme dalam waktu cepat, tapi beberapa yang lain sulit dan butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan orgasme. Bahkan beberapa wanita seumur hidup tidak pernah mengalami orgasme. Beberapa penelitian dan survey dilakukan dan diketahui bahwa pada umumnya wanita mencapai orgasme sekitar 8 – 15 menit penetrasi vagina.
Jadi definisi ejakulasi dini adalah jika seorang pria mengalami ejakulasi di bawah 8 menit sehingga istri sulit mencapai orgasme, dan keadaan tersebut terjadi secara terus menerus dan telah menimbulkan konsekwensi negatif seperti muncul rasa malu, tidak percaya diri, takut istri selingkuh yang dapat merusak keharmonisan rumah tangga. Jika ada berejakulasi kurang dari 5 menit tapi istri anda merasa baik-baik saja, puas secara seksual dan tidak ada keluhan maka anda tidak termasuk pengidap ejakulasi dini.
Penyebab ejakulasi dini ada beberapa macam. Faktor gaya hidup tidak sehat, pola kerja yang menyita pikiran dan menimbulkan stres, konsumsi makanan tidak sehat, polusi udara dan radio aktif, obat-obatan, dan banyak lagi bisa menyebabkan anda menderita ejakulasi dini.
Hubungan pernikahan yang berlangsung lama menimbulkan rasa bosan, seks yang dilakukan sekedarnya saja, dan dilakukan hanya untuk memuaskan diri sendiri juga menyebabkan ejakulasi dini. Teknik masturbasi yang salah dan berorientasi pada orgasme menyebabkan sistem syaraf terbiasa melakukan seks kilat, begitu rangsangan diterima, syaraf langsung memerintahkan tubuh berejakulasi.
Jika anda memiliki kemampuan mengontrol diri dan menunda ejakulasi terjadi maka anda memiliki kesempatan menikmati seks lebih lama dan anda juga dapat memberi kepuasan seks kepada pasangan.
Berikut ini beberapa tips mengatasi ejakulasi dini agar anda dapat mengontrol diri
Tapi apapun jenis pengobatan ejakulasi dini yang anda pilih, sebaiknya lakukan pengobatan yang sifatnya permanen, bersifat alami dan tidak menciptakan efek samping atau ketergantungan.
Terdapat beberapa parameter yang menjadi rujukan para ahli dalam mendiagnosa ejakulasi dini. Ada yang menjadikan waktu sebagai batasan dan ada pula yang mengukur berdasarkan jumlah penetrasi penis di vagina. Meskipun parameter yang digunakan berbeda tapi para ahli berpendapat sama bahwa ukuran paling pas ejakulasi adalah seberapa lama waktu yang dibutuhkan istri untuk mencapai orgasme.
Hubungan seksual yang baik adalah jika dapat dinikmati secara bersama-sama, baik suami maupun istri. Ejakulasi yang terlalu cepat atau ejakulasi dini dalam sebagian besar kasus menyebabkan pihak istri tidak dapat mencapai orgasme. Pertanyaannya, berapa lama waktu yang dibutuhkan wanita untuk mencapai orgasme? jawabannya adalah relatif.
Beberapa wanita bisa mengalami orgasme dalam waktu cepat, tapi beberapa yang lain sulit dan butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan orgasme. Bahkan beberapa wanita seumur hidup tidak pernah mengalami orgasme. Beberapa penelitian dan survey dilakukan dan diketahui bahwa pada umumnya wanita mencapai orgasme sekitar 8 – 15 menit penetrasi vagina.
Jadi definisi ejakulasi dini adalah jika seorang pria mengalami ejakulasi di bawah 8 menit sehingga istri sulit mencapai orgasme, dan keadaan tersebut terjadi secara terus menerus dan telah menimbulkan konsekwensi negatif seperti muncul rasa malu, tidak percaya diri, takut istri selingkuh yang dapat merusak keharmonisan rumah tangga. Jika ada berejakulasi kurang dari 5 menit tapi istri anda merasa baik-baik saja, puas secara seksual dan tidak ada keluhan maka anda tidak termasuk pengidap ejakulasi dini.
Penyebab ejakulasi dini ada beberapa macam. Faktor gaya hidup tidak sehat, pola kerja yang menyita pikiran dan menimbulkan stres, konsumsi makanan tidak sehat, polusi udara dan radio aktif, obat-obatan, dan banyak lagi bisa menyebabkan anda menderita ejakulasi dini.
Hubungan pernikahan yang berlangsung lama menimbulkan rasa bosan, seks yang dilakukan sekedarnya saja, dan dilakukan hanya untuk memuaskan diri sendiri juga menyebabkan ejakulasi dini. Teknik masturbasi yang salah dan berorientasi pada orgasme menyebabkan sistem syaraf terbiasa melakukan seks kilat, begitu rangsangan diterima, syaraf langsung memerintahkan tubuh berejakulasi.
Jika anda memiliki kemampuan mengontrol diri dan menunda ejakulasi terjadi maka anda memiliki kesempatan menikmati seks lebih lama dan anda juga dapat memberi kepuasan seks kepada pasangan.
Berikut ini beberapa tips mengatasi ejakulasi dini agar anda dapat mengontrol diri
- Perbaiki pola makan, konsumsi makanan bergizi dan alami. Perbanyak sayur dan buah.
- Olahraga teratur untuk melatih daya tahan tubuh dan memperbaiki struktur otot dan sendi.
- Jangan stres, nikmati hidup anda apa adanya. Jangan mau sedih karena sesuatu hal yang tidak bisa anda kontrol.
- Latihan pernafasan. Paling baik jika anda dapat kursus Yoga dan Pilates.
- Senam keygel untuk memperkuat otot-otot di sekitar penis.
- Saat bercinta, latih diri anda menahan desakan ejakulasi. Caranya dengan berhenti sejenak jika anda merasa akan keluar.
Tapi apapun jenis pengobatan ejakulasi dini yang anda pilih, sebaiknya lakukan pengobatan yang sifatnya permanen, bersifat alami dan tidak menciptakan efek samping atau ketergantungan.