
Menurut Richard Newman, seorang pakar
body language, selama ini kebohongan orang dapat dideteksi melalui
tingkah lakunya, seperti memalingkan wajah atau tidak berani kontak
mata. Namun, sebenarnya orang yang berbohong adalah orang yang berusaha
melakukan apa saja untuk meyakinkan Anda bahwa mereka berkata
sejujurnya.
Dilansir dari Cosmopolitan, ada tujuh kebohongan yang kerap dilakukan oleh seorang pria:
Saya terjebak macet!
Hari gini, menggunakan macet sebagai
alasan untuk datang terlambat, memang basi banget. Menurut John Amodeo,
penulis buku The Authentic Heart, pria lebih mudah menggunakan
mengatakan hal ini ketimbang harus menjelaskan apa sebenarnya yang
membuatnya datang terlambat. “Ingat, pria itu tidak sepintar wanita
dalam berkomunikasi,” katanya. Lucunya, kadang pria masih menggunakan
alasan ini meskipun ia mempunyai alasan lain yang lebih kuat.
Harganya nggak semahal itu, kok!
Pria gemar membeli “mainan” atau
barang-barang lain yang bisa dikoleksi untuk memuaskan hobinya, seperti
action figure, RC planes, kamera berikut berbagai aksesorinya, atau
memodifikasi mobilnya. Dan, barang-barang ini tidak murah. Mereka tahu
bahwa Anda bisa saja tidak mengizinkan mereka untuk membelinya, meskipun
mereka membelinya dengan uang mereka sendiri. Mereka juga tak mau
membesar-besarkan pengeluaran uang untuk hobinya ini, untuk membuktikan
bahwa ia cukup bertanggung jawab dengan uangnya, kata Barton Goldsmith,
penulis buku Emotional Fitness for Intimacy.
I’m on the way
Ada beberapa jenis acara yang kurang
disukai pria, tetapi mereka tidak berani menolaknya, mungkin takut Anda
‘murka’. Seperti reunian atau acara keluarga, karena harus berbasa-basi
dengan banyak orang, apalagi jika pasangan Anda tidak akrab dengan
lingkungan tersebut. Tentu saja mereka tak bisa begitu saja menolak
undangan Anda, tanpa harus memberikan alasan yang masuk akal. Jadi,
mengulur waktu dengan mengatakan bahwa mereka “sudah di jalan”, atau
“sudah di lampu merah” adalah cara terbaik untuk muncul pada saat-saat
terakhir.
Ini minuman saya yang terakhir
Melalui telepon, si dia mengatakan bahwa
botol birnya yang ke-2 adalah yang terakhir. Sebab, ia ingin Anda segera
menutup telepon, dan ia bisa kembali berbaur dengan teman-temannya.
Sama saja ketika Anda berbohong padanya, bahwa cake atau cookies yang
Anda makan sekarang adalah yang terakhir. Hal itu Anda lakukan supaya ia
berhenti menginterogasi Anda mengenai berapa banyak makanan manis yang
sudah masuk ke mulut Anda.
Maaf, nggak sempat angkat telepon
Alasan ini “sebelas-dua belas” dengan
alasan “baterai handphone saya mati” atau “tadi lagi nggak ada sinyal”.
Intinya, mereka tidak ingin memberitahu Anda secara langsung bahwa
mereka sedang ingin sendiri, atau sedang tak ingin melibatkan Anda dalam
aktivitasnya, atau juga, sedang tak ingin mengikuti ajakan Anda untuk
melakukan sesuatu yang kurang disukainya. Tetapi tentu saja, alasan itu
juga mereka berikan karena kondisinya memang demikian.
Nggak ada apa-apa
Biasanya kalimat ini menjadi kalimat
favorit kaum wanita. Jawabannya “tidak ada apa-apa”, tetapi yang terjadi
sesungguhnya adalah kebalikannya. Di lain pihak, ternyata 52 persen
pria juga mengucapkan kalimat tersebut pada kekasih mereka. Menurut para
ahli, kalimat ini disampaikan untuk menghindari keributan dengan Anda,
dan melindungi ego mereka. Sebab, pada dasarnya mereka tidak sebaik Anda
dalam menjelaskan apa yang terjadi, atau bagaimana perasaan mereka.
Akhirnya, mereka pun memilih untuk menyimpan saja hal itu. Kalau si dia
mengucapkan kalimat ini, biarkan saja selama beberapa hari. Setelah itu
tanyalah padanya, apakah ia masih merasa kesal, dan apa sebabnya.
Ah, nggak, kamu masih seksi kok!
Anda mungkin bisa menduga, pertanyaan apa
yang membuatnya menjawab seperti itu. Ya, ia menjawab pertanyaan Anda
yang berulang-ulang mengenai kondisi tubuh Anda. Jika ia menjawab
pertanyaan Anda dengan jujur, misalnya, “Iya, kayaknya perut kamu mulai
“endut” sekarang”, Anda bisa saja langsung ribet dengan urusan diet,
enggan bermesraan lagi dengannya, atau terus membahas pertambahan berat
badan Anda. Karena itu, menurut Goldsmith, pria memilih jawaban aman
yang membuat Anda merasa nyaman dan tenang, sehingga ia tak akan
menghadapi berbagai risiko buruk akibat kesalahan jawabannya.